Ini pos pertama saya dan blog pertama yang saya buat. Berawal dari adik perempuan saya yang membuat blog dan selalu memaksa saya untuk membaca tulisannya yang saya sendiri juga ga ngerti, akhirnya saya tertarik membuat blog. Sebenarnya artikel ini merupakan tulisan yang terdapat pada notes saya di Facebook. Saya menjadi fans My Chemical Romance sejak 7 tahun lalu, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku kelas satu SMA. My Chemical Romance menjadi musik sejuta umat ketika mereka merilis album yang ketiga berjudul The Black Parade. Semua lagu MCR pada album the black parade bisa diartikan tentang pasien kanker, perang, maupun vampire. Gerard menulis hampir semua lagunya tanpa pernah menginterpretasikan arti dari lagunya tersebut secara gamblang dan membiarkan pendengarnya untuk mengimajinasikannya sendiri- sendiri setiap lirik lagunya. Menarik
Banyak yang menerjemahkan lagu MCR adalah tentang kegelapan, yaitu tentang dunia vampire. Tidak salah jika mereka berpendapat seperti itu karena faktanya Gerard begitu freak terhadap makhluk yang disebut vampire ini. Hal ini amat jelas terlihat hanya jika kita melihat lirik dari beberapa lagu album pertamanya. Album Black Parade memiliki konsep jelas tentang peperangan dan tentang seorang pasien yang terbujur koma di rumah sakit menghadapi kematian, dan dari konsep ini sekarang saya akan menelusuri lagu SLEEP yang dibawakan My Chemical Romance.
Some say now suffer all the children And walk away a savior Or a madman and polluted From gutter institutions.
Kalimat ini menggambarkan tentang penderitaan anak- anak korban perang (suffer all the children) setelah gugurnya para pahlawan (walk away a savior), menghilangnya tentara yang gila perang (madman), dan berakhirnya dentuman- dentuman yang membuat langit berwarna hitam tertutup asap perang (polluted from gutter institutions).
Don't you breathe for me Undeserving of your sympathy 'Cause there ain't no way that I'm sorry for what I did
Ini tentang seorang bekas tentara perang yang terbaring koma menghadapi kematiannya, sedang dikelilingi oleh orang- orang yang begitu mencintainya namun tidak ingin dipandangi dengan rasa simpati (Don't you breathe for me Undeserving of your sympathy ) dan ingatan tentang hal buruk yang tiba-tiba terlintas, hal yang pernah ia lakukan dimasa lalu, semasa perang, tetapi ia sudah tidak peduli ('Cause there ain't no way that I'm sorry for what I did). Ketidakpedulian ini adalah tentang perbedaan pendapat antara mereka yang terlibat di dalam peperangan dan mereka yang hanya melihat perang dalam surat kabar.
And through it all How could you cry for me? 'Cause I don't feel bad about it. So shut your eyes Kiss me goodbye And sleep, Just sleep
Ia sendiri tau bahwa hal buruk yang telah dibuatnya dimasa lampau akan membawanya masuk kedalam jurang neraka. Dia mengisyaratkan perpisahan pada orang yang ia sayangi, berkata untuk tidak menangisinya dan mengacuhkan hal yang ia sendiri sudah tidak perduli karena ia sudah menerima kematian yang akan datang padanya, yang baginya merupakan sebuah hukuman yang nyata (And through it all How could you cry for me? 'Cause I don't feel bad about it). Penggunaan kata “sleep” digunakan Gerard sebagai gambaran pasien yang tidak ingin membuat orang yang ia sayangi larut kedalam kesedihan yang mendalam, ia meyakinkan bahwa jika dirinya tidak bangun lagi, ia hanya sedang “tertidur” bukan “mati” (So shut your eyes Kiss me goodbye And sleep, Just sleep)
The hardest part is letting go of your dreams
Rasa dosa yang terus menghantui, mengetahui bahwa perang yang dijalaninya dulu telah membawa derita pada mimpi- mimpi anak tak berdosa yang telah direnggut dan tidak akan pernah bisa dikembalikan. Tentang bibir mungil yang seharusnya tersenyum, decak tawa yang mestinya membahana, langkah gontai yang membawa keceriaan, tentang beningnya mata yang belum pernah dilumuri dosa, tentang anak- anak yang kehilangan orang tuanya (The hardest part is letting go of your dreams)
A drink For the horror that I'm in For the good guys and the bad guys For the monsters that I've been
Pelatuk yang telah dilepaskan oleh kedua tangannya telah menjadikannya sesosok iblis haus darah (A drink For the horror that I'm in) yang tak mengenal siapapun didepannya ketika di medan perang, bahkan orang tak berdosa sekalipun (For the good guys and the bad guys). Ia telah dibentuk menjadi sesosok monster yang menakutkan oleh atasannya (For the monsters that I've been).
Three cheers for tyranny, Unapologetic apathy, 'Cause there ain't no way that I'm coming back again
Tirani adalah pikiran Yang dipindahkan ke dalam slogan dan merantai pikiran (Three cheers for tyranny, Unapologetic apathy ) karena ia berpikir bahwa sudah tidak mungkin memperbaiki dosa di masa lalu dan telah siap masuk ke dalam neraka ('Cause there ain't no way that I'm coming back again)
The hardest parts The awful things that I've seen
Trauma yang dideritanaya, rasa bersalah yang menghantuinya, kematian yang sedang menjemputnya, dan neraka yang telah menunggunya adalah hal tersulit yang akan dilalui setelahnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSedikit Saran: Munculkan full lirik sebagai preview, karena yang anda kaji hanya beberapa kalimat.
BalasHapusat all, brilliant post.
it's not a fashion statement it's a deathwish. wkwkwk
terima kasih atas masukannya bung tomi dan untuk requestan lagunya akan masuk kedalam daftar peer saya hahahaha
BalasHapus